Selasa, 22 Juni 2010
Saat Bersama

Dari Kiri, Kamal, Syafaat, Fai dan Abdul. Kita berempat adalah sahabat sejak taman kanak-kanak. Photo dibuat di rumah Kamal saat masih bersama dalam suasan lebaran 2002 atau.. Ah, aku lupa tepatnya. Yang hingga saat ini kami masih bersama merski jarang sekali bertemu.
Photo by. Kakak ipar Kamal, time unknown
Jumat, 18 Juni 2010
Isi Formulir

Beginilah gayaku pas lagi isi formulir pendaftaran lomba photo Teh Botol Sosro. Bertempat di lt. III gedung K. Nadha, aku menyerahkan hasil jepretanku tempo hari kepada panitia. Menang? Ya optimis sajalah, itung-itung sebagai ajang penyaluran hobi. Kita tunggu saja tanggal 27 nanti. yang jelas selain sudah memaksa orang untuk memotretku, aku juga dapat teh botol sosro. Horey.. (he he)
Photo by. Ratna, 19/06 '10
Rabu, 16 Juni 2010
Selasa, 15 Juni 2010
Minggu, 06 Juni 2010
Jebakan Politik Dari Golkar
Beberapa hari terakhir situs berita online langgananku gencar memberitakan wacana 15 milyar per dapil (daerah pemilihan pada pemilihan umum). Kemudian nampaknya wacana itu sudah resmi menjadi usulan dari Partai Golkar yang sejak awal antusias melempar wacana tersebut. Yang namanya usulan, tentu ada pihak yang pro dan kontra lengkap dengan argumennya masing-masing. Mulai dari yang halus sampai yang paling kasar, dari sekedar komentar sampai yang paling menyerang. Itulah salah satu pekerjaan anggota DPR.
Aku, meskipun bukan anggota DPR, tergoda juga untuk menilai wacana yang kemudian menjadi usulan itu. Soal pro kontra, jelas aku kontra, karna soal penyaluran dana untuk pembangunan dll adalah tugas pemerintah. DPR cukup sebagai pengawas. Tapi bukan itu yang ingin aku suarakan. Ada hal lain yang aku temukan dibalik usulan itu.
Uang 15 milyar Rupiah per-dapil, tentu bukanlah jumlah yang 'wah' buat partai yang satu ini. Seperti kita ketahui sebagian anggotanya telah bergelimang harta lengkap dengan sumbernya. Sebaliknya, jumlah itu justru sangat menggiurkan bagi partai-partai lain di Senayan. Apalagi bagi partai kecil dan tidak punya sumber dana 'basah'. Partai Golkar sedang memanfaatkan kondisi itu untuk memulai manuvernya. Targetnya jelas, 2014. Ketika dana itu benar-benar cair misalnya, aku tidak yakin Partai Golkar akan menggunakannya. Pihaknya justru akan sibuk mengamati partai-partai lain dalam penggunaan dana itu. Golkar paham, ketika sebuah partai membutuhkan biaya untuk bertahan, dan ada dana segar dihadapannya, pasti tergoda. Intinya, ini adalah jebakan Golkar untuk mencoreng partai-partai kecil yang mencuri suaranya. Karna tidak ada yang bisa menjamin apakah penggunaan dana itu nantinya tidak melanggar hukum. Dan ketika itu terjadi, Golkar tidak akan segan-segan menyerang partai yang bersangkutan dengan isu yang menyangkut dana tersebut seperti money politic, korupsi, dll.
Itulah pendapatku. Lepas dari apapun motif yang ada, semoga usulan dana tersebut tidak akan pernah direalisasikan. Karna baik DPR maupun Pemerintah, sudah punya tugas masing-masing. Jelas dan gamblang.
Badung, 07 Juni 2010
Doell Ohara
Aku, meskipun bukan anggota DPR, tergoda juga untuk menilai wacana yang kemudian menjadi usulan itu. Soal pro kontra, jelas aku kontra, karna soal penyaluran dana untuk pembangunan dll adalah tugas pemerintah. DPR cukup sebagai pengawas. Tapi bukan itu yang ingin aku suarakan. Ada hal lain yang aku temukan dibalik usulan itu.
Uang 15 milyar Rupiah per-dapil, tentu bukanlah jumlah yang 'wah' buat partai yang satu ini. Seperti kita ketahui sebagian anggotanya telah bergelimang harta lengkap dengan sumbernya. Sebaliknya, jumlah itu justru sangat menggiurkan bagi partai-partai lain di Senayan. Apalagi bagi partai kecil dan tidak punya sumber dana 'basah'. Partai Golkar sedang memanfaatkan kondisi itu untuk memulai manuvernya. Targetnya jelas, 2014. Ketika dana itu benar-benar cair misalnya, aku tidak yakin Partai Golkar akan menggunakannya. Pihaknya justru akan sibuk mengamati partai-partai lain dalam penggunaan dana itu. Golkar paham, ketika sebuah partai membutuhkan biaya untuk bertahan, dan ada dana segar dihadapannya, pasti tergoda. Intinya, ini adalah jebakan Golkar untuk mencoreng partai-partai kecil yang mencuri suaranya. Karna tidak ada yang bisa menjamin apakah penggunaan dana itu nantinya tidak melanggar hukum. Dan ketika itu terjadi, Golkar tidak akan segan-segan menyerang partai yang bersangkutan dengan isu yang menyangkut dana tersebut seperti money politic, korupsi, dll.
Itulah pendapatku. Lepas dari apapun motif yang ada, semoga usulan dana tersebut tidak akan pernah direalisasikan. Karna baik DPR maupun Pemerintah, sudah punya tugas masing-masing. Jelas dan gamblang.
Badung, 07 Juni 2010
Doell Ohara
Jumat, 04 Juni 2010
Batal Lagi
Seperti biasa, sehabis sholat jumat, aku buka detik.com untuk sekedar melihat headline. Terkadang kalau ada yang menarik ya aku klik untuk memenuhi rasa ingin tahu. Yah, itulah kebiasaanku sebelum kembali mengerjakan tugas yang menanti dimeja. Namun hari ini ada yang beda, aku tergoda untuk berlama-lama browsing. Karna saat pertama aku klik detik.com, muncul headline "obama batal datang, film 'obama' tetap rilis juni". Tentu saja headline itu membuat aku kaget. Aku lalu mengetik kata 'obama' di menu pencarian, dengan harapan akan menemukan berita yang lebih jelas. Dari sekian headline yang muncul, aku tertarik membaca berita tentang seruan Rachel Maryam, anggota DPR RI untuk mendemo kedatangan Presiden USA Barrack Obama. Seruan itu ditulis detik.hot pada pukul 00.sekian tengah malam wita. Tak puas sampai disitu, aku lalu membuka kompas.com dan untuk pertama kalinya aku yakin dengan berita yang aku cari. "obama batal ke indonesia" demikian tulis kompas.com pada headline nya pukul 11.25 wib atau beberapa jam setelah seruan Rachel dimuat detik.com. Lalu adakah hubungan antara seruan Rachel itu dengan pembatalan kunjungan Obama?
Pertanyaan itulah yang akhirnya menggodaku untuk menulis opini ini. Tapi masak iya seruan itu yang menyebabkan pembatalan?. Melihat standar keamanan paspampres-nya Obama sih, mungkin bukan karna itu kali ya, tapi bukankah baru kemaren Bali Post menurunkan berita tentang pesawat kepresidenan USA yang telah tiba di Bali. Itu seharusnya berarti bahwa dari segi keamanan sudah tidak ada masalah. Jadi aku terpaksa menghubung-hubungkan dengan seruan Rachel.
Rachel Maryam, sekilas mungkin seruannya tidak akan ada pengaruh apapun. Tapi melihat kapasitasnya sebagai anggota DPR RI bisa jadi membuat paspampres Obama yang terkenal detil dan sigab itu berpikir ulang. Apalagi isu yang dipakai Rachel adalah soal Agama yang dihubungkan dengan tragedi penyerangan Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara. Tapi lepas apa alasan dibalik pembatalan itu, mestinya kita tidak usah banyak membahas. Toh kedatangannya juga tidak akan membawa perubahan, kecuali naiknya citra beberapa pejabat. Sementara pembatalan yang telah terjadi beberapa kali, justru mengesankan kalau Indonesia belum aman. Ini jelas merugikan. Mungkin apa yang dilakukan Rachel justru lebih bermartabat dari pada harus terus mengharap, kecewa dan kecewa lagi.
Pemerintah, juga harus bisa memberi kesan yang positif. Jangan terlihat menerima saja kata Gedung Putih. Mungkin memang ada nilai positif, tapi yang jelas, perasaan banyak pihak telah dipermainkan. Yah untung saja kita tidak membangun landasan helikopter bernilai milyaran. Meskipun sebenarnya anggaran yang telah terpakai untuk persiapan tidak kalah hebohnya.
Pertanyaan itulah yang akhirnya menggodaku untuk menulis opini ini. Tapi masak iya seruan itu yang menyebabkan pembatalan?. Melihat standar keamanan paspampres-nya Obama sih, mungkin bukan karna itu kali ya, tapi bukankah baru kemaren Bali Post menurunkan berita tentang pesawat kepresidenan USA yang telah tiba di Bali. Itu seharusnya berarti bahwa dari segi keamanan sudah tidak ada masalah. Jadi aku terpaksa menghubung-hubungkan dengan seruan Rachel.
Rachel Maryam, sekilas mungkin seruannya tidak akan ada pengaruh apapun. Tapi melihat kapasitasnya sebagai anggota DPR RI bisa jadi membuat paspampres Obama yang terkenal detil dan sigab itu berpikir ulang. Apalagi isu yang dipakai Rachel adalah soal Agama yang dihubungkan dengan tragedi penyerangan Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara. Tapi lepas apa alasan dibalik pembatalan itu, mestinya kita tidak usah banyak membahas. Toh kedatangannya juga tidak akan membawa perubahan, kecuali naiknya citra beberapa pejabat. Sementara pembatalan yang telah terjadi beberapa kali, justru mengesankan kalau Indonesia belum aman. Ini jelas merugikan. Mungkin apa yang dilakukan Rachel justru lebih bermartabat dari pada harus terus mengharap, kecewa dan kecewa lagi.
Pemerintah, juga harus bisa memberi kesan yang positif. Jangan terlihat menerima saja kata Gedung Putih. Mungkin memang ada nilai positif, tapi yang jelas, perasaan banyak pihak telah dipermainkan. Yah untung saja kita tidak membangun landasan helikopter bernilai milyaran. Meskipun sebenarnya anggaran yang telah terpakai untuk persiapan tidak kalah hebohnya.
Kamis, 03 Juni 2010
Rombongan Pertama

Menyambut musim liburan sekolah 2010, Taman Buaya Indonesia Jaya - Bali menggelar promo spesial. Yakni dengan memberikan harga kusus untuk pelajar dan mahasiswa. Diskon antara 20-50%dari harga normal. Disamping itu juga akan diberikan 10 orang free untuk rombongan minimal 50 anggota. Selain diskon harga, pihak taman juga menggelar atraksi setiap jam 10.45 dan 15.00 wita. Atraksi tersebut meliputi pertarungan buaya (Crocodile Wrestling) dan Debus/kekebalan tubuh (Magic Show). Atraksi tersebut bisa disaksikan oleh rombongan dengan minimal 100 anggota. Promo ini berlaku selama Mei - Agustus 2010.
Pada tanggal 05 Juni 2010 rombongan pertama telah datang dari SDN I Pelemahan Denpasar. Ini menjadi awal dimulainya musim liburan sekolah tahun ini. Nah bagi anda yang memiliki otoritas di sekolah dan belum merencanakan tujuan wisata, maka jangan lewatkan Taman Buaya Indonesia Jaya - Bali. Tempat konsevarsi buaya terbesar dengan atraksi dan pertunjukan di Bali. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Marketing Executive kami di telp/faks (0361) 829352/53 Agus,081999933803 dan Abdul,081234162140. Atau email kami di doel.ohara@yahoo.com.
Photo by. Doell, 05/06 '10
Rabu, 02 Juni 2010
Aneh Tapi Nyata

Kalimat yang aku jadikan judul tulisan ini mungkin telah akrab ditelinga kita selama ini. Iya, ada hal aneh yang sedang terjadi saat ini.
Aneh karna harga sebuah produk dinaikkan justru disaat konsumennya semakin banyak. Alasannya subsidi dan subsidi. Idealnya seorang pedagang akan semakin berlimpah keuntungannya seiring membludaknya pembeli. Tapi kenapa yang terjadi justru sebaliknya untuk sebuah produk yang bernama 'elpiji'. Konversi yang dilakukan pemerintah dari minyak tanah ke elpiji praktis meningkatkan omset penjualan gas tersebut. Sehingga keuntungan yang paling kecil sekalipun seharusnya sudah bisa dirasakan. Lha ini alih-alih merasakan keuntungan, yang ada malah minta menaikkan harga jual. Kalau sudah seperti dimana kesalahannya? Pertamina, sebagai pihak terkait seharusnya tidak gemar melirik kenaikan harga sebagai solusi mengatasi permasalahannya. Sebelum kenaikan harga menjadi opsi, seharusnya hal-hal yang mempengaruhi pembentukan harga sebuah produk itu lebih dulu dituntaskan. Aku memang buta akan ilmu ekonomi dan entah apalah yang berhubungan. Tapi satu yang aku pahami adalah ketika omset meningkat, maka keuntungan pun akan meningkat. Bahkan dengan selisih paling tipis sekalipun. Inilah yang menurutku menjadi aneh. Tapi nyata karna kenyataannya memang ada permintaan kenaikan harga.
Sebagai warga kelas bawah, aku tentu berharap kenaikan ini tidak benar-benar terjadi. Bisa dibayangkan, kalau minyak tanah sudah mahal, lalu kapan aku sebagai warga kota kelas bawah akan menikmati hasil pembangunan? Ketika sebagian sembako sudah di tangan dengan susah payah, haruskah bersusah payah sekali lagi untuk memakannya? Semoga yang bersangkutan segera mendapatkan pencerahan.
Photo by. Doell, 15/05 '10
Langganan:
Postingan (Atom)